✘ Peningkatan Pengangguran Lulusan Universitas


Sumber Tertera
Akhir-akhir ini Saya melihat banyak komentar dari teman-teman lulusan SMA yang merasa bahwa sekolah di SMK bakal dapet banyak ilmu, skill, dsb.

Wahh, Ekspektasi yang luar biasa sekali bagi SMK jika memang bisa seperti itu. Tapi kenyataannya, menurut saya pendidikan SMK masih cukup buruk apalagi disekolahan saya dulu. Khususnya di bidang IT.

"Kok bisa? Ya, saya lulusan SMK dulunya. Saya merasakan sendiri betapa gak bergunanya saya sekolah selama 3 tahun. Bahkan sampai sekarang pun opini saya gak berubah.
Note: Saya gak pernah nyesel masuk SMK

"Kan abang jago bikin desain, gambar, dsb. kok bisa ngomong gitu?"

Apa kamu yakin semua yang saya dapat itu dari sekolah? Sayangnya saya dapet semua itu karena belajar otodidak, kenal banyak orang jago, dan saya punya keahlian betah berdiam diri dalam kamar, sendirian hanya ditemani sebuah laptop :v
Tapi saya bukan anti social kok, saya tetap bersosialisasi seperti orang-orang biasanya.

Bagusnya disekolah saya adalah saya punya banyak waktu luang, berhubung gurunya jarang banget ngajar dan tentunya sebagai murid yang baik, lebih baik saya pulang dan belajar dirumah, yahh mungkin bisa dikatakan cabut, jangan ditiru ya, wkwkwk. Disini kekuatan otodidak memang diandalkan.

"Lalu, kenapa digambar kok angka pengangguran SMK berkurang?"

Ya elahhh.. kerja ngojek, input data, jaga konter/warnet, indomaret, cuci pakaian, jaga parkir, kuli event organizer, kasir toko, kuli buku gramedia, SPG memangnya butuh ijazah atau skill khusus yang perlu belajar bertahun-tahun? Ya jelas turun lah, wong anak-anak lulusan SMK kerja apa aja mau yang penting halal. Bener kan netijen yang Budiman? :v

Kalau lulusan sarjana ya pasti pengen balik modal walaupun skillnya gak jelas, multitud udah 4 tahun malah kerja yang sama dengan lulusan SMA/SMK. Gengsi dong :v

Data di gambar juga masih gak jelas sebetulnya. Gak ada perbandingan angka pengangguran dengan jumlah lulusannya. Dan juga penyebab nganggurnya "Lapangan kerja terbatas" itu saling bertabrakan dengan kedua alasan di atasnya.

Sekarang kita balik lagi ke pendidikan, memangnya harus gimana biar jadi bener?

Kemampuan guru sekaligus kesejahteraannya harus ditingkatkan. Kalau bisa pelatihan difokuskan juga untuk ngebentuk guru.
Lucu jika, guru malah gak bisa ngajar pelajarannya sendiri, tapi kita ga boleh nyalahin guru begitu saja, mungkin saja beliau lupa, guru kan juga manusia, hehehe.

Kurikulum, Metode, Sistem pembelajaran yang perlu dirombak absoluto. Hal-hal gak penting gak perlu dimasukin jadi pelajaran. Cara mengajarnya harus coba meniru pelatihan-pelatihan modern yang ada saat ini. 
Oh ya, Jangan pelit fasilitas ke muridnya dan fokus ke kemampuan praktikum.

Mata pelajaran Kewirausahaan mengikuti metode Startup Modern. Undang BEKRAF untuk jadi salah satu pionirnya, dalam buku-buku panduan BEKRAF itu padahal lebih penting untuk jadi materi ketimbang teori gak jelas. Tapi, jangan berharap apa yang saya sebutkan di atas terjadi. Pemerintah mah bodo amat soal ini, mau ganti mendikbud, menristek, presiden berapa kalipun.

Pendidikan itu sudah menjadi bisnis di Indonesia.

Lalu apa yang kalian harapkan? Apa yang kalian bisa lakukan untuk mengatasi ini sendiri?
Mulailah otodidak. Langkah-langkahnya cukup mudah. Tentukan Tujuan.

Contoh: "Saya ingin jadi jurnalis"
Bentuk Silabus Materi. Cari apa saja yang dibutuhkan untuk dipelajari. Misalnya cari silabus dari kampus A, B, C atau pelatihan A. Pasti ketemu.

Contoh: "Pertama Saya harus belajar teori-teori komunikasi. Lalu Belajar bahasa. dan seterusnya"Cari Resource/Sumber belajar.
Sekarang udah banyak banget sumber belajar. Tinggal ketik sekali pasti ketemu.
Contoh: "Udacity.com, ebook gratis dari libgen.io" kemudian Praktek.

Bodo amat dengan nilai dan apa kata orang lain, practice, practice, practice, jangan berhenti. Jika orang tuamu bukan orang berpendidikan tinggi seperti kedua orang tua ku yang sama sekali tak pernah merasakan apa itu sekolah, seriuslah mulai otodidak dari sekarang dan ambil jalan hidup diri sendiri.

Pilihan orang tuamu belum tentu baik karena isi kepalanya udah puluhan tahun yang lalu. Jika kamu bukan orang yang mampu, berhenti main sosial medio dari sekarang, irit kuotamu, dan belajar.

Jika kamu punya banyak waktu luang saat sekolah, jangan kebanyakan ngobrol, secukupnya aja kalau bisa obrolannya pun sebisa mungkin produktif. Jangan cuma ngomongin cinta cintaan tiap hari.

Kalo kamu pacaran, jadikan dia sebagai penyemangatmu. Tapi kalo saya sendiri pacaran itu nomer sekian dan ga terlalu penting buat saya.

“Ah gamungkin, mungkin abang ga laku kali? :v ”

Anjirrr, terkadang ada benernya juga sih wkwkwk, tapi bukan itu, bagi saya pacaran itu suatu hal yang membuang buang waktu saja.

Jika kamu pacaran dan kamu orang yang males belajar. Putusin pacarmu, itu distraksi terbesar yang bener-bener bakal hancurin sekolah kamu selama 3 tahun. Kecuali jika kamu memang pinter bagi waktu, that's okay. ;)

TAMBAHAN : bagi yang salah paham, postingan ini bukan untuk bikin kamu gak jadi masuk SMK. Kelebihan SMK ya lingkungan kamu jadi fokus ke bidang tertentu. Sedangkan SMA, kamu bakal lebih labil, makanya anak SMA kebanyakan labil. Ehh, bener ga sehh? Ini kata teman saya yang lulusan SMA, hehehe.

Cuma fokus mereka beda, akademik mereka jelas lebih kuat. So, ambil yang menurut kamu cocok untukmu.Terima kasih sudah membaca.

Belum ada Komentar untuk "✘ Peningkatan Pengangguran Lulusan Universitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel