✘ Story Of My Life Part 3


Aku lanjut ya :)
Pada part ke 3 ini posisiku sudah kuliah, namun entah kenapa waktu terlintas pikiran untuk mengikuti ujian sbmptn lagi, karena memang saat itu masih belum benar benar bisa move on dan masih penasaran kenapa aku sering gagal.

Beberapa alasan kenapa aku ingin sekali ikut ujian lagi adalah terutama faktor ekonomi, siapa tau kalau lulus kali ini aku bisa masuk PTN dan dapat ukt yang lebih rendah dari yang sekarang. Kemudian aku juga ingin riwayat Pendidikan ku bisa negri semua gitu, mulai dari sd, smp, smk, dan kuliah. Meskipun pada waktu smk aku sekolah di swasta, tapi sebelumnya aku berhasil masuk negri dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Oh ya, negri swasta itu sama saja kok, yang membedakan itu individunya, jadi jangan salah paham ya. šŸ˜Š

Dari banyaknya alasan untuk ikut ujian kembali, ada satu alasan yang kalau dipikir-pikir saat ini (bukan dulu) cukup aneh, dan sampai sekarang pun aku sering bertanya pada diriku sendiri, “kenapa aku dulu gitu ya?”

Sebenarnya sih aku malu untuk menceritakan hal ini, tapi hanya dengan tulisan ini aku bisa menceritakan keluh kesah yang selama ini aku rasakan.
Jadi alasan yang bagiku cukup aneh adalah aku ingin sekali ikut ujian sbmptn kembali untuk bisa dekat kembali dengan si A :)

waktu itu aku sudah berjanji pada diriku sendiri, aku harus bisa lolos, ini demi orang tua dan demi si A, wkwkwk.

Sumpahh, malu-maluin :’)

Aku ingin sekali masuk PTN biar berani menghubungi dia lagi, dekat dengannya lagi, karena waktu itu aku merasa seperti orang paling bodoh dan tak pantas rasanya untuk berteman lagi dengannya, kemudian aku berkomitmen untuk bisa lolos/memantaskan diri kalau aku juga bisa masuk PTN kok.

Disela – sela kesibukan kuliah, meskipun gak sibuk sibuk amat :v , aku mempelajari kembali soal soal sbmptn, tapi untuk sbmptn kali ini aku tidak memilih SAINTEK, aku memilih SOSHUM karena ingin masuk di program studi Psikologi/Sosiologi.

Oke, aku skip sampai waktu examen

Waktu itu kan sistem sbmptn berbeda dari tahun sebelumnya, jadi kalau dulu kita bisa memilih 3 prodi, jenis testnya ada SAINTEK, SOSHUM dan Campuran, kemudian masih ada yang berbasis cetak/tulis.
Untuk yang terbaru, kita bisa ikut examen 2 kali, sebelumnya hanya satu kali, pemilihan maksimal 2 prodi, testnya sudah tidak berbasis cetak lagi, semua menggunakan cbt, materinya juga cukup berbeda, yang terbaru ada test potensi skolastik dan test kompetensi akademik.

karena saking niatnya, aku harus bangun tengah malam biar bisa mendaftar akun baru di LTMPT, karena kalau di jam-jam produktif, server selalu down, susah untuk diakses karena terlalu banyak peserta yang ingin mendaftar juga.

Alhamdulillah waktu itu berhasil mendaftar dan tidak ada masalah sama sekali. Proses validasi data juga lancar, meskipun pada saat itu sempat khawatir juga, karena banyak kasus pada saat pendaftaran NISN tidak valid/tidak ditemukan

13 April 2020, aku siap – siap untuk mengikuti ujian, aku mengikuti gelombang kedua yang akan dimulai jam 12.30 sampai 16.45. pada saat itu, hujan turun dengan sangat deras, namun, mau gak mau aku harus berangkat meski pada akhirnya setengah badan kebawah basah kuyup.

lokasi ujianku berada di (Gedung Informatika – Lab Pemrograman 1 ITS). 

Sebenarnya gak enak sih, menghadapi ujian dengan kondisi celana dan sepatu basah, apalagi kondisi ruangan saat itu ber-AC, dan aku lihat suhunya mencapai 19 °C, sangat-sangat tidak nyaman.

Ketika semua ujian sudah selesai, aku langsung bergegas pulang dengan perasaan biasa saja, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, kemudian sesuai dengan informasi dari LTMPT, bahwa hasilnya akan keluar dalam waktu 10 hari setelah mengikuti ujian. Yasudahlah, akhirnya aku menjalani keseharianku sebagai mahasiswa kembali.

10 Hari kemudian, aku sudah siap dengan apapun hasilnya, dan alhamdulillah nilai ujian ku banyak yang mencapai Kuartil 3 (SOSHUM), yang tertinggi Sosiologi, hanya matematika dan sejarah yang masuk median. Nilai keseluruhan/detailnya gak perlu aku tulis ya, toh buat apa juga aku tulis disini :)


Dengan nilai segitu, aku mikirnya sudah pasti bisa masuk Psikologi – Unesa. Akan tetapi pikiran itu berubah ketika memasuki multitud-volumen pendaftaran. Ini bukan plin-proyecto lho ya, sebelumnya aku udah cari tau banyak hal tentang peminat yang akan masuk Unesa, ternyata benar saja, peminat di Psikologi – Unesa itu sangat banyak, sedangkan kuotanya hanya menampung kisaran 100 mahasiswa baru. 

Setelah tau kalau peminatnya banyak, pada akhirnya aku memilih Teknologi Pendidikan – Unesa dan pilihan keduanya adalah Sosiologi – Uinsa.

Oke, aku skip sampai pengumuman ya šŸ˜Š

Sebenarnya aku juga sempat kepikiran, apa sudah benar pilihanku sekarang, aku pun tidak ngomong ke siapapun kalau aku mau ikut sbmptn.
Ketika hasil sbmptn diumumkan, aku langsung mencoba melihat hasil dari berangkat kehujanan, kendinginan sampai sakit demam sehari setelahnya, dan alhamdulillah aku bisa lolos di pilihan pertama.


Kemudian aku coba bicarakan ke orang tua ku (bapak), aku bilang kalau aku mau pindah saja dari kampus yang sekarang sambil nunjukin informasi lolos masuk unesa.

Ketika mengetahui hal itu, respon nya biasa saja, namun cenderung menolak, karena aku sudah kuliah. Kenapa mau pindah lagi, mungkin itu yang dipikirkan.

Namun pada akhirnya bapak mengembalikan semua pilihan itu kepada ku, begitupun juga ibu, meski agak keberatan. Aku mencoba kembali bertanya ke kedua kakak ku, mereka lebih menyarankan untuk memilih unesa saja ketimbang yang sekarang, okelah, aku tampung semua saran tersebut.
Waktu semakin mepet, aku harus benar-benar menentukan pilihan, mengikuti saran kakak atau tetap stay di kampus yang sekarang karena orang tua keberatan. Aku terus mencoba mencari jawaban tersebut.

Aku coba menghubungi guruku yang dulunya juga lulusan unesa, kemudian ada dosen juga, pokoknya aku coba menghubungi orang-orang yang menurutku nyaman untuk diajak ngobrol/sharing-sharing sambil menentukan pilihan.

Kurang beberapa hari lagi daftar ulang akan ditutup, aku langsung bergegas memenuhi persyaratan untuk daftar ulang, mulai dari mengurus KTM sementara, penentuan UKT, pemilihan ukuran almamater dll. Kemungkinan besar aku akan memilih Unesa, dan disana pun uang UKT nya 5kali lebih murah ketimbang yang sekarang (dan demi si A tentunya, hahaha).

Saat itu, aku benar – benar mengerti rasanya stres, kepala sangat pusing, makan jadi hambar, waktu jalan pun rasanya seperti nge-fly, ini beneran lho, aku gk mengurangi sedikitpun dari faktanya.

Satu-satunya cara untuk meringankan bebanku waktu itu dengan memutar lagu yang sudah menjadi favoritku ketika sedih,

SEKAI NO OWARI「ć‚µć‚¶ćƒ³ć‚« https://red munidal.youtube.com/watch?v=249YdrcCL0Y (Versi Originalnya) Dan aku juga suka versi covernya https://telaraƱa mundial.youtube.com/watch?v=W0jXP6zagSE
mungkin aja kalian juga suka, hehe :)

lagu tersebut selalu menenangkan ku untuk sesaat sekaligus membuatku lebih semangat, karena liriknya itu lho, sangat dalam kemudian juga menggambarkan diriku pada waktu itu dan hanya lagu tersebut yang mengerti diriku, :')

Kemudian Orang tua mencoba memberiku pengertian, kalau semua itu ada dipilihanku, aku mau pindah dipersilahkan, mau tetap stay ya akan tetap mendukung.

Finally, aku memilih tetap stay dengan beberapa pertimbangan, salah satunya ialah kedua orang tuaku menginginkanku agar cepat lulus.

Banyak pelajaran hidup yang aku dapat dari pengalaman tersebut, mulai dari itu aku mencoba untuk tidak mengharapkan si A kembali, berteman sewajarnya, harus lebih mencintai diri sendiri terlebih dahulu/Self love, fokus dengan apa yang ingin diraih, jadikan orang terdekat sebagai penyemangat, tidak perlu lagi main main dengan perasaan, karena perasaan itu bukan mainan, kalau ingin main-main, yok sini main PES denganku haha.

Oh ya, mumpung masih berada di bulan kelahiran, Alhamdulillah, Allah telah mengabulkan beberapa permintaanku, salah satunya lolos sbmptn, untuk yang sekarang aku berharap bisa cepat lulus, tidak perlu dimudahkan, sulit juga gamasalah, asalkan aku tetap diberi kekuatan dan jalan keluarnya, karena aku akan belajar dengan rasa sakit tersebut. Apabila aku bisa menyelesaikan S1 ini dengan waktu 3,5 aku berkeinginan untuk masuk ke PRODES ITS, Inshaallah.

Terima kasih untuk A, sudah mau berteman denganku, menjadi pemicu ku untuk lebih baik lagi sekaligus membuatku terlihat bodoh. :) 


Belum ada Komentar untuk "✘ Story Of My Life Part 3"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel