✘ Pengertian, Konsep Dasar Ekologi Dan Lingkungan


A. Ekologi

Ekologi (Bahasa Yunani oikos: rumah, logos: ilmu) adalah ilmu mengenai interaksi antara organisme dengan lingkungannya. Lingkungan terdiri dari:
  • Komponen abiotik: faktor-faktor kimiawi dan fisik tak hidup yang berada di sekitar organisme.   
  • Komponen biotik: komponen yang bersifat hidup.

1. Konsep Ekologi

Kajian ekologi mencakup interaksi antarkomponen dari tingkat individu hingga tingkat bioma (salah satu komunitas utama di dunia, diklasifikasikan berdasarkan vegetasi dominan dan ditandai adaptasi organisme terhadap tempat tertentu tersebut).
Organisasi kehidupan dari yang terkecil hingga terbesar adalah sebagai berikut.
  1. Individu : organisme tunggal.
  2. Populasi : sekumpulan individu sejenis di suatu tempat, dalam waktu tertentu.
  3. Komunitas : kumpulan beberapa populasi yang menempati wilayah yang sama dan saling berinteraksi.
  4. Ekosistem : kesatuan fungsional antara komponen biotik dan abiotik.
  5. Biosfer : kesatuan seluruh ekosistem di bumi.

2. Rantai Makanan

Merupakan jalur di mana makanan dipindahkan dari satu tingkatan trofik ke tingkatan trofik yang lain. Rantai makanan dimulai dari produsen. Tingkatan trofik organisme dalam rantai makanan meliputi:
  1. Tingkat trofik I: produsen, yaitu tumbuhan yang melakukan fotosintesis.
  2. Tingkat trofik II: meliputi konsumen primeramente, yaitu hewan-hewan herbivor.
  3. Tingkat trofik III: meliputi konsumen sekunder, yaitu hewan-hewan karnivor.
  4. Tingkat trofik IV: meliputi organisme pengurai (detrivor), yaitu bakteri dan fungi.

3. Aksi-Interaksi

Adanya interaksi menunjukkan adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara faktor biotik, dan abiotik, dalam suatu ekosistem. Interaksi ini terjadi di setiap tingkatan trofik organisme kehidupan. Beberapa interaksi yang terjadi di antara makhluk hidup :
  1. Kompetisi: interaksi antara dua organisme berbeda populasi dikarenakan kesamaan kebutuhan dan habitatnya.
  2. Predasi: interaksi antara organisme pemangsa (predator) dan yang dimangsa. Predator umumnya memiliki tubuh yang lebih besar dibanding yang dimangsa.
  3. Simbiosis mutualisme: interaksi antara organisme yang bersifat saling menguntungkan.
  4. Simbiosis komensalisme: interaksi antara dua organisme, salah satu pihak diuntungkan dan pihak lain tidak mendapat pengaruh.
  5. Simbiosis parasitisme: interaksi antara parasit dan inangnya. Ukuran parasit lebih kecil dari ukuran inangnya.
  6. Netral: interaksi antarpopulasi tidak saling mem-pengaruhi.

Sedangkan interaksi yang melibatkan komponen biotik dan abiotik adalah sebagai berikut.

a. Arus energi

Energi (matahari)  produsen  konsumen I  konsumen II  konsumen III  pengurai.

b. Produktivitas Ekosistem

Merupakan laju perubahan energi cahaya atau energi kimiawi anorganik menjadi energi kimiawi organik (senyawa organik) oleh organisme autotrof pada suatu ekosistem, yang nantinya dapat digunakan sebagai bahan makanan.

c. Daur Biogeokimia

Siklus yang melibatkan perpindahan senyawa kimia (senyawa anorganik) melalui jalur organisme (sebagai perantara) dan kemudian senyawa tersebut kembali ke lingkungan fisiknya. Misal : daur karbon.

d. Organisme Autotrofik

Makhluk tersebut mampu membentuk zat organik dari bahan anorganik yang diperoleh dari lingkungan. Organisme autotrofik dibagi menjadi:
- fototrofik: menggunakan cahaya sebagai energi sintesis nutrien, dan
- kemoautotrof: menggunakan energi kimia sebagai energi sintesis nutrien.

e. Organisme Heterotrofik

Makhluk tersebut memperoleh makanan dari hasil pembentukan organisme lain (senyawa organik).

4. Suksesi Ekologis

Merupakan perubahan komposisi spesies dalam suatu komunitas biologis (sering kali disebabkan karena adanya gangguan). Contoh: munculnya tumbuh-tumbuhan baru pada suatu hutan pasca terjadi kebakaran.
Suksesi dapat dibagi menjadi:
  • Suksesi primeramente : suksesi terjadi pada daerah yang sebelumnya tidak terdapat organisme), contohnya suksesi pada lahar bekas bencana letusan gunung Galunggung,
  • Suksesi sekunder : suksesi yang terjadi pada daerah yang komunitas di tempat tersebut telah dimusnahkan atau dihilangkan karena adanya gangguan, contohnya suksesi padang rumput menjadi hutan.

B. Lingkungan

Keseimbangan lingkungan dipengaruhi keseimbangan yang terjadi pada tingkat rantai makanan makhluk hidup. Apabila salah satu mata rantai hilang dan tidak proporsional, maka tingkatan rantai makanan berikutnya akan terganggu, akibatnya keseimbangan lingkungan akan terganggu. Selain itu, keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh ulah manusia juga peristiwa alam.

1. Pencemaran Udara

Dapat disebabkan oleh pembakaran tidak sempurna kendaraan yang (menghasilkan gases CO), gases CO2, H2S dari asap pabrik.

2. Pencemaran Air

Dapat disebabkan tumpahan minyak dari kapal tangker di laut, sampah-sampah yang dibuang di laut, limbah-limbah industri rumah tangga yang dibuang sembarangan (tidak pada septictank) sehingga dapat mencemari air tanah dan sungai.

3. Pencemaran Tanah

Dapat disebabkan oleh sampah plastik dan pestisida.

4. Pencemaran Suara

Disebabkan oleh suara kendaraan bermotor, suara mesin pabrik, suara pesawat , dan suara kereta api.
Reduce, Reuse, Recycle (3R)
Merupakan upaya yang dapat dilakukan manusia untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan yaitu dengan:
  • Reduce : mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat mencemari lingkungan seperti plastik, pestisida, CFC;
  • Reuse : pemanfaatan barang bekas yang masih dapat digunakan kembali; dan
  • Recycle : mendaur ulang barang-barang bekas pakai (khususnya yang dapat mencemari lingkungan) untuk dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku pembuatan suatu produk.

Belum ada Komentar untuk "✘ Pengertian, Konsep Dasar Ekologi Dan Lingkungan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel